GELORA.CO - Wakil Ketua Dewan Pembina Hashim Djojohadikusumo mengenang momen ketika Jokowi hendak maju di Pilgub DKI 2012. Hashim mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat tidak mau mendukung Jokowi.
"Waktu itu Ibu Megawati belum mau mendukung Pak Jokowi, itu sejarah itu," kata Hashim saat menghadiri deklarasikan kelompok relawan pendukung Prabowo di Gedung Joang, Jakarta, Minggu (12/3).
Namun, Hashim mengatakan, Megawati akhirnya berubah pikiran dan mau mendukung Jokowi. Menurutnya, hal itu karena ada campur tangan dari Prabowo Subianto.
"Pak Prabowo ketemu Bu Mega disaksikan oleh almarhum Pak Tjahjo Kumolo, di situ Pak Prabowo mulai untuk meyakinkan Ibu untuk mencalonkan Pak Jokowi," ucapnya.
"Pak Prabowo datang lagi, lagi ketemu lagi, pelan-pelan meyakinkan Ibu," imbuhnya.
Hashim menuturkan, ketika mengusung Jokowi di Pilgub DKI, juga bukan merupakan masalah mudah. Sebab, kala itu hanya ada dua parpol di Jakarta yang mau mencalonkan Jokowi sebagai gubernur. Apalalgi ada isu PDIP akan ikut mendukung Fauzi Bowo.
"Hanya dua dari 36 partai hanya dua, yang mendukung Pak Jokowi, PDIP 11 kursi, Gerindra 17 kursi," ucap Hashim.
"Perlu 15 kursi untuk mencalonkan cagub, PDIP tidak bisa sendiri hanya 11 kursi, dan kami waktu itu 2 partai lawan 34 partai di DKI waktu itu 2012, 36 partai, kita melawan 36 partai," lanjut dia.
Pada akhirnya, Jokowi maju bersama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Mereka memenangkan Pilgub DKI 2012.
"Dan menang waktu itu dan Pak Prabowo mendukung dan menjadikan Jokowi-Ahok, itu sejarah dan itu saksi," kata Hashim.
Sumber: kumparan